Assalamu’alaykum.
Apa kabar ukhtifillah? Semoga selalu dalam limpahan iman dan
islam yg senantiasa meningkat insyaallah.
Baru kemarin, umat kristiani merayakan natal, yap, 25
Desember 2012, merupakan pertama kalinya saya merasakan langsung natal di kota
nagi ini (sebutan untuk larantuka). Kota dimana katholik menjadi agama
mayoritas disini.
Ketika seminggu menjelang natal, ada seorang mas kira2 umur 28 -30 tahun menyambangi
rumah saya dan suami. Saat itu, kami baru pulang kantor dan sedang menunggu adzan maghrib
untuk berbuka, jadi kami duduk di teras agar terdengar adzan yg sayup-sayup. Mas itu datang sendiri dengan motornya
menyambangi kami. Sontak ketika mas itu
turun dari motor, tetangga kanan-kiri kami langsung menutup pintu.
Akhirnya dia menyampaikan maksud kedatangannya. Saya pikir mau tanya alamat,,hehe..katanya
mau minta sumbangan untuk perayaan natal, dia utusan dari gereja untuk meminta
sumbangan kepada warga untuk natal lengkap dengan proposal dan stempel. Dia
menyampaikan panjang lebar kepada kami bahwa natal itu bukan hanya untuk umat
kristiani, tapi untuk kita semua.
Otomatis, sesuai keyakinan saya dan suami, kami menolak
memberi.. Kami menjelaskan kepada si mas
bahwa kami gak bisa memberikan sumbangan karena dalam agama kami tidak
diperkenankan seperti itu. Lalu, si mas
bilang,” mbak baru ya disini,” lalu saya jawab, “iya.”
Lalu dia menjelaskan lagi, kenapa sih gak mau ngasih, ini
sudah biasa dilakukan setiap tahun, dan semua warga biasanya ngasih, gak
pandang agama. Kalau mbak gak percaya, nanti saya bisa panggilkan uskup dari
gereja untuk berdialog disini dan menjelaskan semuanya. Wah, malah bagus, saya piker.
Saya bilang,” Silahkan saja mas, malah lebih baik, biar kita
bisa berdiskusi. Bukannya kami fanatic atau benci sama ummat lain, tapi dalam
agama kami memang tidak dibolehkan. Dengan
tutur bicara yg halus dan hati2,takut tersungging..ehm,tersinggung,..hehe..
lalu si mas bilang,” oke deh mbak, bisa minta nomer hape
nggak, biar nanti kalo natal bisa kami undang. Lah, koq malah mau diundang, ya pasti kami gak datang lah, rada sedeng
juga nih si mas. Kan mas udah tau rumah kami, gak usah pake no hape segala
langdung datang aja kesini.. Si mas hanya
tersenyum kecut, dan pergi ke rumah tetangga lain.
Dan adzan pun berkumandang, kami berbuka. Huh, agak deg-degan sebenernya, tapi a’udzubillah aja, semoga gak papa.
Dan adzan pun berkumandang, kami berbuka. Huh, agak deg-degan sebenernya, tapi a’udzubillah aja, semoga gak papa.
Usut punya usut..saya tanyakan ke teman kantor apakah gereja
memang minta sumbangan dari warga termasuk muslim? Ternyata katanya nggak,
mereka sudah punya anggaran sendiri. Penipuan itu mbak, tiap tahun pasti ada..
Huh, ternyata penipuan toh.
Yah, walaupun kami tidak membantu dalam hal ini itu, ataupun
tdk mengucapkan selamat natal dan tahun baru, yang penting kita saling
bertoleransi antar umat beragama. Jadi, teringat sebuah hadits:
Sesungguhnya ada jenazah yang lewat di hadapan Rasulullah kemudian Dia berdiri menghormatinya. Kemudian, dikatakan padanya: “Sesungguhnya jenazah itu adalah orang Yahudi”. Rasul menjawab: “Bukankah dia juga manusia?”. (Shahih Muslim)Jadi, dalam segi hubungan antarmanusia, tidak ada perbedaan perlakuan antara yg 1 dan lainnya. Kalau dari sejak zaman Rasulullah dahulu sudah dicontohkan secara nyata bagaimana damainya hidup berdampingan dengan ummat agama lain, kenapa sekarang malah terjadi saling sikut ya antar umat beragama. Biarlah Anda dengan agama anda, kami dengan agama kami. Beres toh?.. :D
Hari-H
Natal, pas hari H, ternyata gak terlalu rame juga disini.
Soalnya katanya kalo Kristen protestan, yg sacral itu natalnya, sedangkan
katholik yg sacral paskahnya. Jadi perayaan natalnya sendiri lebih kayak tahun
baru, hanya bunyi kembang api dimana-mana,
Tapi memang ketika menjelang natal H-3 sampai H-1 pasar
larantuka ramenya banget nget nget..udah kayak suasana lebaran di Jawa. Dan pas
hari natal, pasar nya tutup, jd harus siap-siap bahan makanan dr tgl 24
desember,, Sepertinya cukup sekian berita dari Larantuka, insyaallah disambung
lagi.. ^^
Salam rindu dari larantuka untuk saudari2ku nun jauh
disana.. Uhibbukum fillah,, :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar