Assalamu’alaykum
Alhamdulillah,setelah hari ke-5
Ramadhan, bisa menghiasi blog ini. Mumpung kerjaan lagi longgar..hehe
Ramadhan 1433 Hijriah sungguh
berbeda dengan Ramadhan yang saya lalui tahun-tahun sebelumnya. Allah
menghendaki saya untuk menimba pengalaman di negeri ujung timur flores ini,
Larantuka. Tidak pernah terbersit di benak saya akan menginjakkan kaki di
bagian timur Indonesia, bertemu penduduk asli dan bersosialisasi dengan mereka
disini.
Tugas Negara yang diemban suami
mengharuskan saya sebagai istri untuk ikut beliau ke tanah Larantuka ini. Jika
anda bertanya, apakah tidak sedih meninggalkan segala kenyamanan di kota besar?
Entah kenapa, tidak ada sedikitpun rasa sedih saat itu. Karena Allah telah
memperkenankan doa saya. Pernah suatu ketika saya berbisik dalam hati,
“Ya Allah, Jika Engkau berkenan, ijinkan hamba untuk merasakan
bagaimana nasib menjadi minoritas muslim.”
Eh, ternyata Allah benar2
mengabulkan. Waktu itu saya sering nonton
berita-berita TV yang menggambarkan saudara2 muslim kita yang menjadi minoritas
di negeri orang. Seru kayaknya! Berkaca pada teman2 non-islam ketika di kampus,
dengan keminoritasannya, mereka lebih solid dan lebih mau berkorban demi
agamanya. (Enak ya,pikir saya).
Kita hidup di Negara muslim
terbesar di dunia merasakan kenyamanan yang luar biasa dalam beragama.(Secara,,mayoritas gitu loh).Namun
terkadang kita terlena dengan besarnya agama kita dalam suatu tempat, sehingga
ukhuwah antar muslim pun tidak terasa. Bahkan menunaikan hak sesama muslim kita
jarang.
Ketika pertama kali menginjakkan
kaki tanah flores,tepatnya di Maumere (tempat pesawat mendarat, 3 jam menuju
Larantuka), saya di jemput suami dan supir kantor. Karena waktu sudah mendekati sholat ashar, akhirnya kami menuju
masjid terdekat. Kebetulan saya lg nggak sholat, jadi menunggu di bagian luar
masjid. Saya bertemu dan bercengkerama dengan anak2 asli flores yang sedang
menunggu gurunya untuk belajar mengaji.
Umur mereka sekitar 6-7 tahun. Belum sempat ana menyapa, mereka sudah
mengucapkan salam dan senyum lebar kepada saya. Subhanallah, dengan perbuatan kecil itupun saya merasa sangat
tersentuh.(Mana ada kayak gini di Jawa,
saya pikir).
Mereka tampak sangat senang,
mungkin jarang2 ketemu orang Jawa pake Jilbab lebar kayak gini,,(narsis..^^). Saya berikan donat yang awalnya saya bawakan untuk suami kepada
mereka (suami cuma kebagian 1,hehe).
Saya ajak mereka untuk mengambil sapu dan membersihkan masjid karena sangat
kotor sekali. Selagi mereka menyapu, sholat jamaah pun selesai dan ana dan suami
bersiap melanjutkan perjalanan. Putri-putri kecil flores itu pun melambaikan
tangan dan senyuman yang merekah di wajah mereka (manis sekali..)
Ini sebenarnya mau cerita apa,,kok ngalur ngidul gak jelas.
Kembali ke topik awal. Ramadhan
1433 H di tanah Larantuka.
Malam pertama tarawih, saya dan
suami bersiap-siap menuju masjid Mujahidin(tempat kami biasa liqo). Ketika di
perjalanan (kira2 15 menit pake motor), di mana-mana ada pesta sambut baru.
Malam pertama ramadhan, dimana umat muslim pertama kali menunaikan ibadah
sholat tarawih, malah dibarengi acara sambut baru (pembaptisan anak2 yg sudah
baligh dalam agama katholik). Saya hanya mengelus dada, suara disco dan lagu2
daerah yang menghentak-hentak terdengar hampir di sepanjang perjalanan kami.
Ada yang mengira bahwa pesta sambut baru ini sengaja mereka barengkan dengan 1 Ramadhan. Karena
biasanya pesta ini dilakukan ketika bulan Maret atau Mei. Entah kali ini koq barengan sama Ramadhan. Untung,
masjid yang kami tuju terletak agak terpencil dan jauh dari rumah2 penduduk
asli. Sholat tarawih dijaga oleh polisi untuk menjaga kemanan sholat tarawih.
Banyaknya jamaah membuat saya
lupa bahwa saya berada di Larantuka. Berasa di Jawa.. ^^
Menginjak hari pertama puasa.
Kebetulan libur, jadi bisa masak dengan leluasa di rumah untuk persiapan buka
puasa dan sahur. Buka puasa dikira-kira dengan jam yang disesuaikan dengan
jadwal yang dikeluarkan kemenag setempat. (Ga
denger adzan di sini,,J )
Waduh,,udah ada kerjaan,,cukup
sekian untuk sharing hari ini, insyaAllah nanti disambung lagi.
Biar ada gambaran sedikit tentang
Larantuka,,ana lampirkan sedikit foto2 larantuka..:)
Salam ukhuwah dari tanah
Larantuka. Bismillah, dimanapun kita
berada, innallaha ma’ana.. ^^